MENERBITKAN BUKU BERSAMA PENERBIT INDIE

 Pertemuan ke 23 KBMN PGRI ke -28

       Menerbitkan Buku, merupakan identitas seorang penulis. Ada dua model dan sistem penerbitan. Salah satunya model penerbit Mayor dimana setiap naskah penulis akan di seleksi terlebih dahulu, baru kemudian tekan kontrak. Model ke-2, Penerbit Indi yang akan di paparkan oleh pemateri berikut dalam pertemuan KBMN PGRI 6ang ke 23 ini. 

          Seperti yang kita ketahui, syarat pelatihan ini bukan sekedar 30 resume saja. Tapi juga menerbitkan buku solo.

         "Materi malam ini disediakan agar bapak/ibu memiliki pandangan/wawasan menerbitkan buku. " Kata Pak Ian.

        "Agar saat menjalani proses penerbitan buku tidak mengalami pengalaman kurang menyenangkan dan agar tidak menemui hambatan." Lanjut beliau.

        "Perlu dipahami, pada pelatihan ini bapak/ibu berjalan sendiri dalam membuat buku solo. Bapak/ibu menghubungi sendiri penerbitnya dan ikuti panduan/ketentuan dari penerbit tersebut." Menurut Pak Ian.

Bagi beberapa peserta lainnya mungkin ini pengalaman pertama bapak/ibu membuat buku. Oleh karena itu dalam pelatihan menulis ini turut disajikan bagaimana cara menerbitkan Buku salah satunya bersama penerbit Indi.

1.  Menerbitkan buku sekarang ini semakin mudah karena ada penerbit indie yang menerima naskah tanpa seleksi.

2. Dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi, dll.

        Penerbit mayor menerapkan seleksi naskah, sehingga belum tentu naskah kita diterima.

        Memang hal itu dilakukan agar penerbit mayor mendapat naskah yang benar-benar berkualitas dan diperkirakan akan laku dipasaran. 

        Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang mencoba mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor.

        Penolakan naskah menjadi makanan sehari-hari penulis. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama. 

         Saat ini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut
  • Naskah pasti diterbitkan 
  • Proses penerbitan mudah dan cepat 
  • Menerbitkan di penerbit mayor bisa lebih dari setahun prosesnya.
  • Kalau di penerbit Indie dalam hitungan bulan saja.
Tentu penerbit Indie maupun mayor punya kelebihan dan kekurangan karena menggunakan jasa penerbit indie maupun mayor perlu waktu yang tepat untuk penulis

       Untuk penulis pemula yang baru pertama kali akan menerbitkan buku, bisa dicoba mengawali di penerbit indie. Jika bukunya cepat terbit akan menjaga semangat menulis.

         Akan ada waktunya kita perlu merasa upgrade jika sudah sering menerbitkan di penerbit indie.

         Tentu kita perlu tantangan lagi dalam menulis. Barulah penerbit mayor tepat untuk penulis yang ingin upgrade.

          Beruntung di KBMN PGRI kita juga punya narasumber Prof. Eko Indrajit yang bisa membantu kita untuk tembus ke penerbit Mayor yaitu Penerbit Andi. 

         Jadi begitulah penerbit Indie dan mayor saling mendukung untuk para penulis.

        Mari simak lebih lanjut ciri-ciri penerbit indie :

1. Bagi penulis pemula tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. 

2. Memang kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya-biaya untuk mendapat fasilitas penerbitan, atau jika ingin cetak ulang.

3. Tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.

4. Sudah menerbitkan 3 buku solo. Semuanya di penerbit Indie. Penerbit Indie ada banyak. Silakan bapak/ibu memilih penerbit berdasarkan selera/kondisi masing-masing.

Sebagai tips, berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie
● Biaya penerbitan
● Fasilitas penerbitan yang di dapat penulis
● Batas maksimal jumlah halaman
● Ketentuan dan Biaya cetak ulang
● Apakah dapat Master PDF
● Jumlah buku yang didapat penulis
 
" Saya disini membantu bapak/ibu menghubungkan ke penerbit yang sudah terpercaya dan terjamin kualitasnya." 

"Sejak Juli 2020 saya membantu peserta KBMN memilihkan dan menghubungkan ke penerbit." Lanjut Pak Ian.

"Mengapa saya membantu mengubungkan bapak/ibu ke penerbit indie ?" 

" Jadi bapak/ibu tidak merasa sendirian dalam proses penerbitan buku. Ada saya yang mendampingi dan menjawab berbagai pertanyaan seputar proses penerbitan. Sehingga bapak/ibu merasa tenang bahwa buku pasti akan terbit." Motivasi beliau.

Berdasarkan dari pengalaman Narasumber terdapat beberapa hambatan yang dialami peserta kbmn dalam menerbitkan buku yaitu:

- biaya mahal
- biaya murah bahkan gratis diawal, namun jadi mahal akhirnya
- ketidakjelasan nasib naskah setelah berbulan-bulan 
- ketentuan berubah2 tidak sesuai dengan di awal.
- ada ketentuan yang tidak disampaikan di awal

Sehingga meihat kasus-kasus tersebut maka Nara sumber membantu peserta memilihkan penerbit yang sudah terpercaya dengan harga terjangkau dan mengawal sampai naskah terbit menjadi buku.

Opsi penerbit yang sudah narasumber pilihkan: Biaya 400.000, Penulis dapat 2 buku. Beberapa kelebihan penerbit ini diantaranya :

1. Biaya terjangkau, tidak perlu sampai jutaan rupiah

2. jumlah maksimal halaman sangat banyak yaitu 280 hal A5. Jadi bapak/ibu tidak kena biaya tambahan halaman walaupun bukunya setebal 280 halaman A5.

3. Penerbit ini menjualkan buku terbitannya di tokopedia dan shopee

     Menerbitkan buku perlu waktu untuk proses terbit. Bukan seperti fotokopi yang sehari jadi.  Jadi jangan minta ada deadline kapan buku harus terbit. Misalkan karena untuk kenaikan pangkat, buku diminta agar terbit secepatnya. Tentu harus memperhitungkan waktu proses penerbitan sampai 3 bulan jika ISBN, Karena ISBN sekarang prosesnya ketat.

sesi tanya jawab 

P1
*Imro'atus Sholihah_Jombang*
Apa yang membedakan antara penerbit Indie, Self Publishing, dan Mayor?

Jawab : Sebenarnya bisa dilihat dari ciri-ciri penerbit Indie. Penerbit mayor kebalikannya penerbit indie. Sebagai contoh: penerbit indie tidak memasarkan buku terbitannya ke toko buku. Penerbit mayor memasarkan buku ke toko buku

P2
Rosjida Ambawani - Ciamis
1. Apa syarat naskah memperoleh ISBN?
2. Bolehkah buku solo berasal dari resume 20 pertemuan saja?
3. Untuk buku solo yg berasal dari resume tentunya judul resume beda-beda jadi apa perlu dikelompokkan dulu berdasar yang dekat tema materinya? Dan semua gambar, dll yg ada di setiap resume dimasukkan ke template?


Jawab :
1. Ini penting tentang naskah yang lolos dapat ISBN. Harus kita sadari bahwa naskah yang dapat ISBN adalah naskah yang tujuannya diedarkan secara luas.

Bukan untuk intern suatu instansi/lembaga, pelatihan,

2. Boleh
3. Ini silakan keputusan bapak/ibu masing-masing. Bisa dikelompokkan berdasarkan jenis tema, bisa juga tidak usah dikelompokkan

Untuk gambar sebaiknya dipilah yang penting saja. Karena kalau di penerbit saya, maksimal cantumkan 10 gambar saja

Kuala Pembuang

Yeni Arifin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sukses Ngeblog ala Mr. Dedi Dwitagama

KIMIA ITU MUDAH