MAMA AKU BERANI MINUM OBAT

 

Day 23 Februari 2023 

       Pulang sekolah gadis kecilku datang menghampiri. Ia bercerita kalau tadi pagi di Sekolah, dia dihampiri oleh petugas puskesmas.

" Mama Airin tadi dengan Aje di panggil Ibu perawat." Katanya menggemaskan.

" Wah, kenapa tadi Dede di panggil sama Ibu Perawat ?" 

" Bukan Dede saja, tapi Aje juga maah.." serunya.

" Oh... Kenapa hanya Dede sama Aje yang di panggil ? Yang lainnya tidak ? " Tanyaku.

" Ih mama....masa nggak tau sich, itu karena Airin Hebaat ..." Katanya sambil memanyunkan bibirnya. 

" Airin emang Hebat, kan anak Mama. Tapi, mama kepo ih, kok cuma Airin sama Aje yang di panggil ?" Sambil ku cubit pipinya yang menggemaskan. 

" Karena teman yang lainnya pada takut minum obat.. kata mereka pait..." Sahutnya. 

      Aku pun tersenyum sambil membuat toast dengan putri ku yang masih duduk di bangku TK. 

        Ya, hari ini Airin dan teman-temannya memiliki jadwal pemberian obat cacing dari puskesmas.  Dan tentu saja, Mamahnya sudah tahu kalau Airin akan menjadi contoh yang tepat untuk berani minum obat.

       Sejak kecil Airin di biasakan untuk Mau minum obat ketika sakit, pertama kali memberikan obat tablet padanya dalam bentuk puyer tentu bukanlah hal mudah. Metode pertama memberikan obat kepada anak yang masih balita adalah poin penting untuk seterusnya. Karena di usia emas, anak akan cenderung memiliki rekaman ingatan yang kuat. Sehingga ketika kita salah memberikan perlakuan kepada mereka, maka seterusnya akan mereka ingat atau jera. 

       Seperti Airin, pertama kali minum obat, Ibu menambahkan sedikit gula kedalam larutan puyer pada sendok takar. Mama akan menjelaskan dengan lembut mengapa dia harus minum obat. Ketika dia menutup mulutnya Mama akan mengajaknya bercerita dengan mengambil contoh boneka. Ketika Airin membuka mulutnya ,mama pun dengan sigap memasukkan obat kemudian memencet hidungnya untuk membantunya menelan. Setelah selesai Mama akan memberikan padanya Air putih.

         Tentu dia menangis, namun mama memberikan ungkapan kasih sayang sehingga dia menjadi tenang. Mama tidak mau memberikan kata harus, atau sesuatu yang tampak memaksa. Sekarang Airin tidak pernah takut minum obat, diantara anak seusianya mengurus Airin yang mandiri adalah berkah tersendiri. 

         Cara memberikan obat saat diperlukan pada anak-anak usia emas, merupakan salah satu bentuk pendidikan usia sejak dini. Pada usia inilah penanaman akhlak, soft skill yang saya rasa sangat tepat. Karena pada usia ini semua kegiatan dan kejadian yang dialaminya akan terekam dengan sangat kuat dan lama. Karena memori pada usia emas akan tersimpan jauh dan dalam bahkan mempengaruhi alam bawah sadar jiwa seorang anak.

          Sehingga, anak-anak usia emas adalah aset yang penting untuk bangsa ini. Ketika anak-anak di usia emas memiliki kehidupan yang baik, bahagia dan religius. Maka akan kita dapatkan pemuda-pemuda yang berakhlak, dan berpotensi untuk menjadi seorang yang unggul. Semoga semua anak di Indonesia memiliki kehidupan yang seperti di harapkan. Meskipun di media massa sangat sering kita dapatkan berita -berita yang mengiris dan menghancurkan hati.

Berita tentang perdagangan gelap anak, penculikan anak, pelecehan seksual terhadap anak, kekerasan orang tua dan orang lain terhadap anak. Dan masih banyak kasus-kasus terhadap anak di negeri ini yang perlu mendapatkan perhatian. Akhir kata besar harapan saya semoga pemerintah Indonesia mengambil isu ini sebagai salah satu fokus dalam membangun generasi bangsa. 

Kuala Pembuang

Yeni Arifin 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sukses Ngeblog ala Mr. Dedi Dwitagama

KIMIA ITU MUDAH

MENERBITKAN BUKU BERSAMA PENERBIT INDIE