FILATELI IN MEMORY

 Day 22 Februari Ceria 

Mengenang masa lalu

Masih teringat masa itu, saat teknologi komunikasi dan informasi masih terbilang baru menggeliat. POS Indonesia adalah salah satu yang menjadi primadona

Ketika ingin bertanya kabar kepada kerabat, teman maupun kekasih di tempat yang jauh, maka surat adalah pilihan wajib, kecuali jika informasi atau berkabar hal yang mendesak atau penting,maka telegram adalah pilihan utama. 

       Setiap berkirim surat tentu tak kalah pentingnya, harus adanya perangko. Saat itu mengoleksi perangko merupakan kesenangan tersendiri. Perangko yang terbit dengan edisi terbatas sangat dicari para filatelis sehingga nilai Perangko itu sendiri menjadi drastik naik dan berharga.

        Tentu hal yang amat langka dilakonin generasi zaman sekarang, dimana peran surat digantikan oleh surat elektronik seperti e-mail, bahkan disaat ini sudah dapat dilakukan video call yang pada zaman dahulu hanya dapat dilakukan melalui imajinasi. 

          Teringat kisah pertemanan jarak jauh yang sering di kenal dengan nama *sahabat pena* saling berkenalan melalui gambar atau foto yang dikirimkan melalui majalah hits saat itu yaitu majalah BOBO dan juga tak lupa foto-foto yang telah masuk dalam daftar sahabat pena pada sampul belakang LKS Pelajaran di Sekolah. 

         Kantor pos yang sekarang sepi, dahulu adalah Kantor yang paling favorit atau mungkin saat ini dikatakan dengan hits atau viral. Tentu masa itu adalah masa yang sulit dilupakan, masa dimana generasi menjadi saksi berkembangnya teknologi informasi komunikasi dan teknologi lainnya.

        Ya Benar, Generasi tahun 1980- an adalah generasi yang mengikuti dan mengalami tumbuhnya dunia itu sendiri. FILATELI merupakan salah satu kegiatan yang amat berkesan saat itu, juga menjadi salah satu passion dalam menulis. 

         Masih tersisa koleksi perangko itu hingga saat ini, ketika membuka kembali album perangko, ingatan kembali pada uang jajan yang hanya sejumlah 50,- Rupiah. Seperti nilai jual perangko yang dimulai dari kisaran uang jajan hingga uang makan. Namun ketika perangko tersebut menjadi langka dan banyak di cari, maka nilainya dapat drastis hingga mencapai seharga rumah.

        Apakah ada yang masih gemar bertukar perangko ?? 


Kuala Pembuang,

Yeni Arifin 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sukses Ngeblog ala Mr. Dedi Dwitagama

KIMIA ITU MUDAH

MENERBITKAN BUKU BERSAMA PENERBIT INDIE