Diary Sang Guru

Day 6 , 6 Februari 2023

🔖 SENIN BERSAMA MENGUKIR KENANGAN 

 

    Foto dokumen pribadi

                Hari ini, Senin tanggal 6 Februari 2023. Bertemu kembali setelah akhir pekan. Bersama kawan-kawan Guru yang bersinergi untuk mencerdaskan anak bangsa, dengan Motto membentuk insan cerdas yang berkarakter.

             Pada saat Upacara bendera, tibalah saat pemberian amanat pembina upacara. Kali ini, guru yang bertugas memberikan amanat adalah Bapak Dese. Beliau adalah salah seorang guru BK di sekolah ini. Ada beberapa hal yang dapat dikutip dari apa yang beliau sampaikan. 

Pertama mengenai Adab dan akhlak semua komponen sekolah, khususnya peserta didik. Pak Dese mengingatkan bahwa jangan memandang guru sebelah mata, karena guru memperlakukan anak didiknya sama sebagaimana Iya memperlakukan anaknya sendiri, karena itu tidak pernah ada istilah *Bekas Guru*. 

" Dimana pun berada, meskipun sudah lulus dari sekolah ini, maka guru-guru yang ada disini adalah guru kalian, bukan bekas guru kalian." Nasehat beliau.

Kemudian beliau mengingatkan agar para siswa dapat saling hormat menghormati, menghargai teman-temannya di sekolah ini. Jangan karena hal sepele, misalnya bersenggolan saja dijadikan alasan baku hantam.

Selanjutnya tidak lupa beliau mengingatkan mengenai akhlak, jangan sampai terjerumus kepada hal-hal negatif yang merugikan diri sendiri, kemudian berakibat hilangnya masa depan.

Deg, hati Mrs. Fiant berdebar-debar. Di dalam benak Mrs. Fiant apakah ini tentang Alia?. Namun Mrs. Fiant tidak dapat bertanya ataupun bersuara, karena masih berada di dalam barisan upacara. Mrs. Fiant menatap Bu Meli. Bu Meli menganggukkan kepala sekolah paham isyarat dari Mrs. Fiant. Tak terasa ada air yang terbendung di pelupuk mata Mrs. Fiant.

Sesuai Upacara bendera Mrs. Fiant menghampiri Bu Meli.

" Bu Meli, apakah tadi tentang Alia..?" Tanya Mrs Fiant.

" Iya Bu, Rabu kemarin Alia sudah menikah." Sahut Bu Meli.

" Masya Allah... Yah sudah sampai jodohnya, berarti." Sahut Mrs. Fiant.

" Iya Bu, Nggak ada yang bisa kita lakukan lagi..." Lanjut Bu Meli lesu.

" Tak apa Bu, seperti kata Mbah Maimoen, kita mengajarkan apa yang kita tahu, mengajarkan apa yang kita bisa, Namun kita tidak bisa mengubah seseorang, hanya Allah SWT saja yang bisa." Mrs. Fiant menatap Bu Meli.

" Ibu-ibu hayuk kita ke panggung. Hari ini kita mau ambil Foto." Tiba-tiba Ibu Tita datang mengajak semua Guru untuk melakukan foto bersama.

        Hal ini lazim dilakukan oleh Sekolah, setiap bulan Februari. Biasanya diikuti dengan sesi foto bersama wali kelas dengan anak didiknya. Hal ini dilakukan untuk momen kebersamaan yang kemudian dibuat kedalam buku memories tahunan SMA. Karena di bulan Februari - Maret adalah bulan - bulan terakhir anak-anak kelas XII belajar menjelang Ujian Sekolah dan kelulusan.

*Cekrek cekrek cekrek *

            Bunyi kamera meramaikan hari ini. Senyum dan celoteh anak-anak yang senang berfoto bersama guru-gurunya meriuhkan hari. Tak terasa sudah tiga tahun membersamai dan mengajarkan mereka. Tinggal beberapa langkah lagi jadilah mereka remaja dewasa yang akan menjadi bagian sejarah kehidupan ini.

            Saat-saat seperti ini terkadang sedikit terasa melankolis. Betapa tidak, tiga tahun bukanlah waktu yang sebentar. Meskipun semasa di kelas X, anak-anak yang sekarang kelas XII terpaksa belajar daring dari rumah karena pandemi. Rasa syukur kepada Tuhan yang tak terhingga, karena telah berhasil mengantar mereka hingga ke kelas XII.

          Hari ini menjadi sebuah hari yang patut di kenang. Dengan harapan semoga anak didik yang belajar di sekolah ini, lulus dan membawa kebanggaan kepada sekolah ini.

Kuala Pembuang, 6 Februari 2023

Yeni Arifin 


         


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bu AAm yang inspiratif

Resume pertemuan 1 KBMN PGRI 28

Mau naik pangkat, Bukukan karya Ilmiah mu!