Day 3 Diary sang Guru

 🕌 JUMAT BERIMAN


03 Februari 2023 ....

    Foto: dokumen pribadi 

          Pemandangan yang indah di pagi ini. Lautan putih nampak syahdu ditengah rimbun pepohonan. Karpet merah dan hijau menambah bias warna dalam kamera.

           Lantunan dzikir dan shalawat membahana di lapangan sekolah. Sementara kidung merdu terdengar riuh di Aula. Lantunan doa kepada sang hyang tertinggi juga terpanjat dari ruang Agama Hindu. Hari ini semua keyakinan melantunkan puja dan puji kepada sang Maha Hidup yang telah memberikan kehidupan kepada semua hamba-Nya.

           Usai mendengarkan ceramah agama dari Ustadz Na'im, siswa mulai bergotong royong melipat terpal yang digunakan sebagai alas duduk. Di saat ini dapat dilihat beberapa siswa yang memiliki akhlak yang patut diacungi jempol. Meskipun tidak disuruh, mereka sigap segera membantu membereskan tempat duduk mereka sendiri.

           Mrs. Fiant berjumpa dengan  Yanti salah seorang siswinya. Kemaren Yanti tampak serius berbisik-bisik menyampaikan sesuatu yang seolah penting. Namun karena anak itu menyebutkan kata gosip, Mrs. Fiant Agak enggan menanggapinya. 

" Bu... (Terengah-engah)." Yanti menghampiri Mrs.Fiant. 

" Kenapa Yan, sampai ngos-ngosan begitu." Sahut Mrs. Fiant.

" Bu, yang kemaren. Yanti mau ngomong ke Ibu..." Katanya.

" Kamu ini, ibu nggak mau ah bergosip." Sahut Mrs. Fiant.

" Ah Ibu, serius ini. Bukan Hoaks." Lanjutnya.

" Itu Bu, Alia..." Tiba-tiba Yanti berbisik.

" Alia..., Kenapa?" Tanya Mrs.Fiant. 

" Alia mau berhenti sekolah Bu.." sahut Yanti.

" Masya Allah, kita ke bangku situ yuk, nggak nyaman sambil berdiri." Mrs. Fiant mengajak Yanti menepi ke bangku panjang depan kantor guru.

" Nah, coba ceritakan. Apa yang kamu ketahui.." Tanya Mrs Fiant.

" Alia bilang mau berhenti sekolah Bu. Mulai kemaren dia sudah tidak masuk di kelasnya.' cerita Yanti.

" Wali kelasnya sudah tahu belum berita ini?" Tanya Mrs.Fiant. 

" Yanti, nggak berani ah Bu, bilang ke Bu Meli." Sahut Yanti sambil menggelengkan kepala.

" Kenapa, kalau memang beritanya benar, kenapa ragu." Sahut Mrs. Fiant.

" Ibu.... Ibu aja ya, please..!" Yanti menggosokkan kedua tangannya.

        Mrs. Fiant menganggukkan kepala, kemudian melangkah masuk ke ruang guru. Yanti pun bergegas kembali ke kelasnya, yang kebetulan belum mulai belajar. 

            Di ruang guru Mrs. Fiant melihat Bu Mini sedang berbincang-bincang dengan Bu Meli. Ragu-ragu Mrs. Fiant menyela, namun Bu Meli menyapa Mrs.Fiant dan membuka percakapan.

" Hai Mrs. Fiant, tidak ada jam pagi ini ?" Tanya Bu Meli.

" Kebetulan tidak ada jam pelajaran pagi ini. Bu Meli bagaimana menurut anda anak-anak di kelas anda akhir-akhir ini." Tanya Mrs. Fiant membuka cerita.

" Ah... Iya, saya sedang sedikit khawatir dengan Alia." Sahut Bu Meli.

" Kenapa Alia Bu ? Hari Rabu tadi tidak hadir jam pelajaran matematika." Sahut Bu Mini.

" Iya Alia juga kemaren di Jam Pelajaran saya juga tidak hadir tanpa keterangan." Mrs. Fiant menimpali.

" Iya sudah lima hari ini dia tidak hadir. Tidak ada keterangan surat maupun wa dari orang tuanya." Kata Bu Meli.

" Hmmm... Saya ada mendengar kabar yang kurang enak tentang Alia, bagaimana kalau pyan croschek ke orang tuanya." Mrs. Fiant sedikit berbisik.

" Ah, iya rasanya saya punya nomor ibunya Alia. " Sahut Bu Mini.

" Gimana kalau ditelpon saja dulu Bu Meli." Usul Mrs. Fiant.

" Aduh, saya ini gimana yah, bingung memulainya gimana?" Sahut Bu Meli.

" Saya usul boleh nggak, Bu Mini aja yah yang telepon, Bu Mini kenal kan sama ibunya." Kata Mrs. Fiant.

" Ah iya bener. Coba dengan obrolan santai aja dulu, biar nggak tegang. Ih, kok saya yang tegang yah.." Jawab Bu Meli.

" Ok, saya telepon ya ibu-ibu." Sahut Bu Mini kemudian.

"Rrrrrrrrrrrrr.."  (Bu Mini menelepon ibunya Alia).

" Halo...ya Min.." suara ditelepon terdengar.

" Assalamualaikum, Cil.. Ulun handak betakunlah, kaya apa kabar Alia."

" Menurut informasi wali kelasnya sudah lima hari kada masuk sekolah." Kata Bu Mini membuka obrolan dengan orang tua Alia.

" Ya Allah Min, mungkin memang sudah nasibnya am, Alia putus sekolah." Sahut Ibu Alia di telepon.

" Tolong lah Min, sampaikan kepada wali kelasnya, mohon maaf kami sebagai orang tua Alia, terimakasih lah Min. Assalamualaikum." ( Tuttttttt) tiba-tiba telepon di putus Bu Mini menatap Mrs. Fiant dan Bu Meli dengan wajah bingung.

" Kenapa, Bu Mini ?" Tanya Mrs. Fiant dan Bu Meli.

      Bu Mini mengulangi kata-kata ibu Alia di telepon. Sontak Ibu Meli dan Mrs. Fiant bingung.

" Wah, kalau dari nada bicaranya, artinya telah terjadi sesuatu dengan Alia." Kata Mrs. Fiant.

" Jangan-jangan ada siswa yang membully Alia nih Mrs.?" Sahut Bu Meli.

" Tapi dari nada bicaranya, sepertinya pasrah begitu deh Bu." Bu Mini menerawang.

" Apa jangan-jangan....." Mrs. Fiant menajamkan mata memandang kedua ibu guru didepannya seolah memberikan isyarat.

" Sebaiknya Bu Meli ke rumahnya saja deh, pura-pura nggak mengerti aja. Supaya jelas duduk perkaranya.." kata Mrs. Fiant kemudian.

" Jangan lupa bawa beberapa siswa, untuk menjenguk." Bu Mini menimpali.

" Ah... Iya, saya mau bergegas ke rumahnya dulu lah hari ini. Saya bawa Ifan dan Maudy teman sekelasnya." Sahut Bu Meli.

" Ini blanko surat ijin keluarnya. Buat anak-anak ijin ke guru piket." Sahut Mrs.Fiant. 

" Oke Ibu - ibu, saya lanjut dulu..." Sahut Bu Meli segera berangkat menuju rumah Alia.

To be Continued











Komentar

  1. Silahkan tinggalkan komentar, komentar anda jadi penyemangat bagi saya 🤭🙏🏻

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Sedikit... Eh klo masuk ke list pasti ditimpa orang, kenapa yuk lah

      Hapus
  3. Bagus Yeen, ada bahasa daerahnya. Tpi pakai catatan kaki gasan artinya. Cemungut, yuk!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bu AAm yang inspiratif

Resume pertemuan 1 KBMN PGRI 28

Mau naik pangkat, Bukukan karya Ilmiah mu!